Pengantar Empat Tahap Kekayaan
Ada empat tahap kekayaan, dan kebanyakan orang tidak melewati dua tahap pertama.
Penting untuk menilai di mana anda berada dalam spektrum kekayaan.
Tahap Satu: Kelas Bawah
Lebih dari separuh kekayaan bersih biasanya terikat di rumah, yang dikenal sebagai 'penjara hipotek'.
Sebagian besar orang di tahap ini tidak memiliki rumah mereka sepenuhnya, dengan bank yang masih berhak atas hipotek.
Jika harga real estat turun, kekayaan utama juga akan tergerus.
Satu biaya tak terduga dapat mengancam stabilitas keuangan, karena banyak yang terjebak dalam pembayaran hipotek.
Tahap Dua: Kelas Menengah
Pembayaran hipotek yang telah dilunasi memberikan rasa aman, tetapi bisa membuat orang merasa terlalu nyaman.
Sebagian besar kekayaan di tahap ini masih terikat dalam aset properti, meskipun tidak memiliki utang.
Hasrat untuk tetap aman sering kali menghalangi pertumbuhan yang lebih agresif.
Portofolio yang terlalu konservatif (misalnya, hanya memiliki rumah dan sedikit ekuitas) membatasi potensi pertumbuhan.
Tahap Tiga: Kelas Atas
Kekayaan mulai berbeda, dengan rumah hanya menjadi 25% hingga 30% dari total kekayaan bersih.
Aset finansial seperti saham, dana pensiun, dan properti pendapatan menjadi dominan.
Keluarga di tahap ini mengalami pertumbuhan kekayaan yang didorong oleh investasi di pasar yang lebih menguntungkan.
Perbedaan cara berpikir antara penggemar investasi yang menghilangkan utang dan pemilik yang menggerakkan investasi mereka sangat penting.
Tahap Empat: 1%
Kekayaan terdiri dari ekuitas dan kepemilikan bisnis, dengan rumah menyusut jadi kurang dari 10% dari total kekayaan.
Pemilik dalam kategori ini memiliki kontrol penuh atas penghasilan mereka melalui sistem dan aset yang mereka miliki.
Pengusaha yang sukses memahami risiko tetapi juga memiliki strategi diversifikasi untuk melindungi kekayaan mereka.
What The Rich Own That You Don't
What The Rich Own That You Don't